Nasehat Barokah : JODOH TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH DAN SUPAYA TETAP RIDHO DENGAN TAKDIR


JODOH TIDAK AKAN PERNAH BERUBAH DAN SUPAYA TETAP RIDHO DENGAN TAKDIR

Bismillahirrohmanirrohim

Jodoh juga termasuk rezeki dari Allah, dan penetapan ukurannya merupakan bagian dari takdir Allah. Takdir makhluk yang berada di Lauhil Mahfuzh tidak akan pernah bisa berubah. Oleh karena itu, kalau memang sudah ditakdirkan untuk berjodoh, meskipun terpisah jarak dan waktu, pada akhirnya akan dipertemukan dan dipersatukan juga dengan tali pernikahan. 

Jodoh tak kan lari ke mana, ibarat tak akan lari gunung dikejar. Begitu juga sebaliknya, jika bukit telah didaki dan laut pun diseberangi, jika tidak berjodoh, tidak akan pernah bisa bersatu dalam mahligai pernikahan. Kewajiban hamba mengenai takdir Allah ini adalah berusaha, berdo’a untuk mencapai yang kita inginkan, lalu bertawakkal, sabar dan ridha atas segala hal yang telah Allah tetapkan bagi dirinya.

وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
·“…Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukminbertawakkal.” ·
(Qs. Ibrahim: 11)

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
·“…Dan bertawakkallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang yang beriman.”·
(Qs. Al-Ma’idah: 23)

Kebanyakan orang yang salah kaprah memahami hakikat tawakkal. Mereka mengira bahwa pasrah begitu saja dan ·“nrimo ing pandum”· (menerima segala sesuatu yang telah ditetapkan) ∙tanpa adanya usaha∙ adalah wujud tawakkal yang benar. Sikap yang demikian keliru. Tawakkal sama sekali tidak menafikan adanya usaha hamba. Rasulullah ·shallallahu ‘alaihi wa sallam· mengajarkan kepada kita untuk berusaha dahulu baru kemudian bertawakkal.

حَدَّثَنَا المُغِيرَةُ بْنُ أَبِي قُرَّةَ السَّدُوسِيُّ، قَالَ:
سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ، يَقُولُ: قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ
أَعْقِلُهَا وَأَتَوَكَّلُ، أَوْ أُطْلِقُهَا وَأَتَوَكَّلُ؟ قَالَ: «اعْقِلْهَا
وَتَوَكَّلْ»

Al-Mughirah ibn Abi Qurrah As-Sadusi mengabarkan kepada kami, ·“Saya mendengar Anas ibn Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah saya ikat (tambatkan) unta itu lalu saya bertawakkal atau saya lepaskan unta itu lalu saya bertawakkal?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, “Ikatlah unta tersebut, lalu bertawakallah.” ·
(HR.Tirmidzi)

Bagi yang masih merasa ragu dan minder untuk menikah, berusahalah, berdo’a, bertawakkal dan kuatkan tekad dalam hati, ·“saya akan segera menikah! Insya Allah”·
Niscaya nikmatnya pernikahan bisa terwujud menjadi kenyataan, yang terukir dalam kenangan, bukan hanya impian yang terbingkai indah dalam angan.

Semoga bermanfaat

Jazakumullahu Khoiro
Wassalamu 'Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Comments

Popular posts from this blog

Ber Budi Luhur & Luhuring Budi Adalah amalannya orang Iman

Jasmerah = Jangan sekali-kali melupakan sejarah jokam

asal muasal / sejarah munculnya istilah KUSTUR.